Yang paling sedih adalah melihat kamu pergi meninggalkanku.
Yang paling bodoh adalah berusaha membuang hal buruk tentangmu.
Yang paling sakit adalah mendengarmu bersama dengan orang lain.
Semua yang paling dari diriku adalah kamu.
Yang paling sedih adalah melihat kamu pergi meninggalkanku.
Yang paling bodoh adalah berusaha membuang hal buruk tentangmu.
Yang paling sakit adalah mendengarmu bersama dengan orang lain.
Semua yang paling dari diriku adalah kamu.
Are you worried about me?
Cuma kamu yg bisa menasehatiku dengan candaan yang lucu.
Aku suka caramu memperhatikanku.
Caramu menjaga janji.
Aku suka kamu, Gig.
Meskipun aku tidak tahu apakah penilaianku itu benar atau hanya anganku.
Semoga benar :)
Seharusnya aku sudah cukup.
Merasa cukup ketika kamu ternyata sedikit memiliki rasa ingin tahu terhadapku.
Merasa cukup ketika kamu setidaknya pernah memikirkanku.
Merasa cukup karena setidaknya dengan bertemu denganmu aku tahu bagaimana rasa mencintai yang sesungguhnya. Rasa ingin memberikan perhatian dan memberikan yang terbaik.
Ya, seharusnya aku merasa cukup tanpa berharap kamu membalas rasa cinta dan sayangku...
Jika aku bisa menyebutkan satu permintaanku padamu, aku akan memintamu untuk ijinkan aku memahamimu.
Berusaha tahu saat kau sibuk. Mengerti bagaimana kamu ingin diperlakukan. Mengerti waktu dan kebutuhanmu, kapan saat kamu ingin sendiri, bersama keluarga serta temanmu dan kapan kamu ingin bersama denganku. Ijikan aku mengerti semua yang kamu inginkan.
Apakah aku sedang jatuh cinta?
Aku baru pertama kali merasakan ini. Bukan. Bukan debarannya. Bukan rasa rindunya. Bukan perasaan cemburunya.
Tapi, bagaimana rasa ingin memberi, memahami dan selalu ada untukmu.
Walau terkadang, aku juga ingin kamu mengerti aku.
Seharusnya aku tidak usah marah dan kecewa.
Sejak dulu aku tahu Gig seperti apa.
Bisa dibilang aku belum memahaminya sepenuh hati.
Malam ini aku berdoa dengan namanya.
Apakah kita saling mendoakan?
Gig,
Aku ingin menangis lagi.
Kali ini bukan karena aku rindu walaupun aku memang sangat ingin bertemu.
Juga bukan karena aku bersiap melepasmu.
Semua ini karena aku tersadar jika aku sudah mempersilahkan kamu masuk ke hatiku lebih jauh.
Tanpa sebuah pelindung.
Aku merasa begitu sakit sekarang.
Aku sudah tidak bisa mempersilahkanmu pergi.
Lebih tepatnya tidak mau.
Ya, hari ini aku menangis karena aku tidak ingin kamu pergi.
Aku begitu menginginkanmu tetap tinggal.
Hanya kamu yang aku inginkan.
Aku mengaharapkanmu.
Bukankah salah berharap pada orang yang bukan siapa-siapa?
Aku tahu.
Hanya saja sudah terlanjur.
Aku mohon, Gig.
Kembalilah dan jangan pergi lagi.
Aku masuk lagi ke lubang yang sama.
Mungkin dengan kebodohan yang sama.
Namun, karena aku terlalu bodoh aku jadi tidak tahu apa itu.
Maafkan aku, diriku sendiri.
Aku sedang berusaha mencari.
Kebodohan apa itu.
Ingin mengucapkan malam ini
Hanya saya aku sadar
Aku siapa?
Beraninya melangkah sejauh itu
Langkahku bisa jadi terlalu berisik, terlalu membuatmu muak
Aku akan maju sepelan mungkin
Dan jika harus, aku akan mundur secepat kilat.
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?
Gadis itu mati.
Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Melupakan drama on going itu memang susah tapi, kalau ada yang bagus lagi ya bakalan hilang. Sama seperti cerita cinta. Kalau ini sudah selesai, nanti ada yang lebih baik. Ya akan dilupakan. Walaupun awalnya terasa berat dan tentu saja ceritanya kadang membekas.
#after watching she was pretty#
Saat kau terjebak dengan cinta.
Lihatlah ke atas, jangan ke bawah.
Di sana banyak orang yang jauh lebih baik darimu.
Berkarya setiap hari. Menghasilkan prestasi. Berbuat baik pada semua orang.
Haruskah kamu terus berdiri di tempat sama hanya karena memikirkan masalah cinta yng bahkan tak membawamu kemanapun?
Tidak.
Arungilah dunia ini. Karena dunia ini begitu indah, mempesona dan sangat mengangumkan. Apalagi jika ditambah dengan berbuat baik. Bahagiamu akan bertambah. Karena sejatinya manusia selalu nyaman dan tenang ketika berbuat kebaikan, dengan musuh atau lawan sekalipun.
Semakin hari aku terlalu sibuk untuk memikirkanmu hingga aku lupa memikirkan diriku sendiri.
Ah, buat apa aku jatuh cinta dengan orang yang tidak pernah memikirkanku dan memberikanku waktu untuk membuat aku memikirkan diriku sendiri hingga aku semakin cinta pada diriku dan Tuhan yang menciptakanku.
Akan kucari orang yang bisa seperti itu di ujung dunia sekalipun. Aku mulai dari detik ini.
Bukan kamu.
Ya, sepertinya bukan kamu.
Aku harus bersabar dan tidak lagi memikirkanmu.
Baiklah. Aku yang salah.
Pada diriku sendiri.
Yang awalnya janji ingin berubah namun masih sama.
Aku seperti tak bisa menyayangi diriku sendiri dengan selalu mengharapkanmu.
Aku kangen, mari bertemu.
Seandainya semudah itu mengatakannya.
Padahal kita tidak berjarak... tinggal meluangkan beberapa menit dan dapat saling memandang.
Kapan ya mengucapkannya bisa jadi sangat lancar?
Semoga secepatnya.
Aku belum bisa pergi darimu.
Kau selalu mengatakan padaku untuk tidak boleh pergi dan menghilang.
Walaupun itu terjadi tidak sengaja tapi selalu berhasil membuatku tidak jadi mundur.
Aku senang.
Jangan sampai biarkan aku kabur darimu, Gig :)
Setelah menulis surat untukmu walaupun tidak terkirim, itu membuka mataku.
Membuatku tahu sebenarnya ada banyak perhatian kecil darimu yang kadang kuresahkan.
Apakah itu hanya perasaanku yang terlalu membuncah?
Hanya saja aku juga jadi mengerti bahwa banyak kesalahan yang kulakukan padamu.
Jadi, kita impas.
Jarak menjadi dekat, karena kita sama sama berjalan maju.
Lalu jika kamu mundur,
Kenapa aku masih berada di sini?
19.08.2015
Kamu kembali mengatasiku lagi. Membuatku tenang dan merasakan bagaimana seseorang bisa membuatku jujur mengatakan segala ketakutan dan kecemasakanku. Aku ingin selalu seperti itu.
06.10.2015
Kita bertemu lagi setelah beberapa lama. Aku suka melihatmu memperhatikanku. Langkahmu yang selalu mengikutiku. Panggilanmu ketika aku terdiam. Ceritamu yang lucu. Pertanyaanmu tentang kehidupanku dan tentu saja telinga yang selalu bersedia mendengarkanku. Aku ingin kita terus seperti ini.
13.10.2015
Aku suka pandanganmu ketika berpamitan denganku. Sebenarnya yang kupikirkan saat itu adalah pertanyaan besar, kapan kita bertemu lagi? Apakah kamu juga sama. O ya saat itu kamu mengatakan ingin bisa bersamaku. Tapi, entah sebagai teman atau yang lain
18.10.2015
Terimakasih telah mengucapkan selamat di hari istimewaku. Telah datang dan berusaha mencariku meskipun aku sudah pergi. Aku memang tidak tahu untuk apa dan siapa kau datang. Tapi, terimakasih...
4.11.2015
Aku mengatakan hal yang aneh, benarkan? Ya aku emang seperti itu. Kadang aku terlalu berbeda dari yang lain. Silahkan jika kamu mau pergi. Kamu tidak usah capek berlari karena selangkah saja kamu mundur aku akan berjalan mundur juga.
Aku ingin menerima cinta yang kurasakan...
Belajar bagaimana memahami seseorang.
Belajar membuka diri.
Belajar jujur pada seseorang tentang apa yang kurasakan dan kulakukan.
Mungkin jika aku mengatakan belum pernah melakukan itu semua, kamu akan tertawa...
Ya, aku belum pernah melakukannya...
Aku memang pernah beberapa kali dekat dengan orang lain tapi, aku tidak pernah bertanya padanya tentang pandangannya terhadap dirinya sendiri. Jadi, aku tidak pernah belajar memahami. Aku tidak pernah bercerita tentang apa yang kurasakan dan apa saja yang kulakuan, tidak pernah aku membuka diri dengan senang hati. Aku hanya menutupi semuanya agar dia terkesan, padahal semuanya hanya kebohongan.
Padamu...
Aku ingin belajar dan berusaha.
Mencoba semuanya.
Dan berharap agar hasilnya bukan luka.
I Me My Mine Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei