Dream Effect

Sebuah stigma
Ramalan, harapan, dan juga mimpi
Bagaimana membedakannya aku tidak tahu
Bukan berbeda tapi, memang tidak sama
Ingin mimpi menjadi kenyataan
Harapan yang kadang semu menjadi nyata

"Aku hanya seekor kempompong yang tidak tahu kapan menjadi kupu-kupu"

Seekor kupu-kupu dengan sayapnya yang mempesona itu pernah menjadi ulat yang semua orang tidak menyukainya

Gadis itu

Vaksin hepatitis itu benar benar sangat sakit. Tidak terpikirkan sesakit ini.
Sebelumnya memang pernah diberitahu kalau rasanya sakit. Dan yang terbersit cuma satu 'masih bisa ngetik?' haha. otak penulis.
Sudah ada jadwal rotasi kliniknya. mulai tanggal 10 juni. masih 32 hari menanti. semoga di waktu yang bisa terasa lama tapi juga terasa sebentar itu bisa jadi  hari yang sangat produktif dan bisa menyelesaikan naskahku. :D

O,ya. aku sengaja mengupload tulisan pribadi lagi karena aku kagum setelah  membaca sebuah blog pribadi yang 'indah' seindah nama blog dan pemiliknya. Tentu saja jauh berbeda dengan blog ini. Blog bualan tanpa makna. Gadis cantik blogger  itu yang membuat hatiku kocar-kacir. Bukan kocar-kacir seperti halnya jatuh cinta tapi, patah hati. Gadis lembut itu memang begitu jauh di atasku, hanya dengan membaca tulisannya mungkin seorang bisa langsung jatuh cinta. Sedang berusaha mengikhlaskan seseorang untuk gadis itu.

Conan Addicted

sudah lama sekali tidak menulis di sini. alasannya? simple tapi kompleks
Bagaimana ya? kompleks kalau diungakapkan. hihihi
Stop basa basi tidak jelasnya.
I will write about... detective conan.
My favourite manga. entah di posisi pertama atau kedua, susah menentukannya dengan hai! miiko, si bacaan ringan yang selalu menemani saat suntuk belajar atau sakit. Mereka berbeda tapi, saling mengisi. walaupun, sama sekali tidak cocok memasangkan miiko dengan conan *bleh*
Jadi ceritanya setelah membaca conan edisi terakhir (indonesian published). Kalau tidak salah 72. di sana diceritakan bahwa shinichi kudo yang sudah beberapa puluh tahun akhirnya mengungkapkan perasaannya pada ran mouri. Tentu saja khas shinichi. Membuat pipi memerah dan jantung berdebar hebat. Bukan sepasang mata yang saling menatap, mengengam tangan dan akhirnya berkata 'aku mencintaimu', bukan seperti itu. terus yang gimana? Tidak mau dituliskan di sini juga. lebih baik baca sendiri :p