Aku membuka kembali tulisan gadis itu. Aku ingin mengetahui kalian sebelum menghubungimu.
Dan, kejadian serupa terulang... aku berpikir lagi kalau dialah yang terbaik untukmu.
Hanya dia yang pantas mendapatkanmu.
Dulu, aku ikhlas. Sekarang kenapa begitu berat.
Otak khayalku yang kuat atau badanku yang terlalu lemah yang bisa disalahkan?
Aaah... Bukan waktunya menyesal. Aku semakin bisa meningkatkan kalimatku karena membacanya.
"hai kau. aku tidak jadi mengajakmu bicara, menanyakan kabar, kuharap semua baik2 saja."
dari:
Diriku yang egois yang memintamu menginginkanku.
Diriku yang rendah diri yang memintamu memilikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar