dingin.
lelah.
jenuh.
Aku sudah lelah untuk mencari tahu tentangmu.
Seharusnya aku menyerah dari awal.
Aku bahkan tidak tahu, mungkin memikirkanku sekalipun saja kau tidak pernah.
Mungkin aku tidak membutuhkan cinta yang sederhana.
Karena yang aku butuhkan adalah seseorang yang bisa menemaniku sampai ajalku tiba.
Langsung menyusulku ke rumah ketika aku bilang sakit dan pergi meninggalkan pekerjaannya.
Tetap mencintaiku meskipun wajahku berubah menjadi sangat buruk.
Bisa tetap merawatku dan mengantikanku merawat anak-anak meskipun seandainya nanti aku memiliki gangguan jiwa.
Tetap berada di sampingku meskipun semua orang menjulukiku orang gila.
Tidak meninggalkan meskipun suatu hari nanti aku tidak ingat apa-apa.
Menyayangi meski yang bisa kulakukan hanya terbaring di tempat tidur.
Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Itu bukan cinta sederhana karena tidak semua orang bisa melakukannya.
Kadang kita lupa kalau yang kita inginkan itu tidak sederhana .
Bahkan ketika kesederhaan yang hanya menyuruh 'kalau sudah sampai kabari ya'.
Kebanyakan akan dijawab 'maaf ya kemarin aku capek' pada keesokan harinya.
Hai,
Aku memang belum pernah bertemu denganmu tapi, bolehkan jika aku menyapa?
Aku mengenalmu lewat dia.
Aku menulis tentangmu di sini dengan julukan gadis itu.
Mari kita buat kesepakatan.
Bukan... Bukan berebut atau berlomba.
Dia bukan benda, bukan piala.
Kesepakatan yang ingin aku buat adalah, berikan dia kepada yang bisa membuatnya bahagia.
Bukankah kita sama sama menyayanginya?
Aku tidak sombong.
Aku tidak mengatakan aku yang bisa membuatnya bahagia.
Aku juga tidak tahu siapa yang bisa bersanding dengannya.
Kita tunggu saja sampai Tuhan selesai menuliskan takdir cinta padanya.
hai, kamu...
iya ini untuk dirimu yang sudah lama menghuni ruang hatiku.
aku akan bersiap melepasmu pergi.
dulu, aku pernah melepaskanmu untuk gadis itu.
sekarang aku melakukannya sekali lagi.
a crazy bastard!!
sebenarnya memisuhmu bukan hal yang tepat.
aku hanya tidak lagi menginginkanmu.
hatiku tidak memilihmu.
jika kau ingin kita berteman, ayo. aku baik baik saja.
namun, aku tidak akan lebih dari itu.
aku akan menjaga hati dan perasaanku agar tidak terlalu tersakiti.
bolehkan?
aku belum siap.
belum siap menjadi orang yang selalu memperhatikanmu, mengawatirkanmu dan membantumu.
boleh saja kau bilang aku pengecut.
tidak berani berharap dan tersakiti.
karena itu memang aku.
sebenarnya aku sangat takut membuangmu dari pikiran dan hatiku.
kau sudah lama terpenjara di ruang hatiku walaupun banyak orang berlalu lalang di sana.
tapi, saat ini aku harus melepasmu. menyerahkan gembok dan menyuruhmu membukanya.
bila kamu ingin masuk, melangkahlah perlahan hingga aku tidak mendengar suara derap kakimu.
hanya saja aku bukan orang yang bisa setiap hari memberimu kasih sayang.
jika kau terima aku yang seperti itu, pintu hati ini terbuka lebar.
aku tidak mau memaksa diriku.
aku ingin semua berjalan seperti air yang mengalir.
aku tidak mau berjuang terlalu keras hingga aku merasa apa yang kuperjuangkan sia-sia.
aku tidak ingin menangis lagi.
"bagaimana jika nanti kamu menyesal karena tidak mau memperjuangkannya. padahal mungkin sedikit lagi kamu bisa memilikinya?"
tidak!
aku tidak akan menyesal.
aku hanya menginginkan orang yang mau mengerti aku.
saat ini aku masih dalam keadaan yang rapuh.
aku lelah. aku takut.
jika dia mengerti, dia yang berlari walaupun aku berjalan tertatih.
bila memang dia bukan orang yang membawa tulang rusukku mengapa aku harus menyesal?
aku percaya orang yang menjadi jodohku adalah yang mengerti aku.
yang mau menunggu dan memberikan aku tepukan semangat untuk ikut berlari agar cepat sampai.
seperti dia.
namun, aku tahu dia bukan orang yang tepat untukku.
aku ingin kau menjadi seperti dia.
aku ingin...
sudahlah.
ayo, keluar...
sampai jumpa lagi.
mari berteman saja.
Aku lupa.
Aku tidak menutup rambutku,
Mana berani aku menginginkanmu.
Aku tidak sepandai dia,
Mana berani aku mengantikannya.
Aku tidak mengenalmu
Mana berani aku mencintaimu.
Ya,
Aku tidak pantas.
Jadi anggap saja aku tidak pernah ada.
Mungkin suatu hari nanti ada yang membutuhkan orang sepertiku.
Seperti kamar gelap yang membutuhkan cahaya lilin.
Semoga jejakmu semakin mengarah kepadaku.
Sehingga jika terkena ombak pun aku masih melihatmu.
Bahkan memelukmu.
Aku takut.
Takut jika kau tersesat atau menemukan yang lain.
Jadi aku mohon segeralah sampai
Who is he?
Itu yang pertama kali muncul di benakku ketika melihatmu.
Sebenarnya aku mulai tertarik.
Kemudian aku mulai membandingkanmu, dengan fisik orang lain.
You're not special. Daaan... kamu bukan kubu ku, bukan kubu kiri yang selalu mengatakan bahwa yang penting happy dan gak terlalu melenceng banget. Kubu tengah sih mungkin, kubu kiri itu yang terlalu melenceng. Sedangkan kamu kubu kanan.
Lalu, aku memutuskan untuk tidak jadi tertarik dan malas mengenalmu.
Hingga akhirnya hati ini tidak bisa lagi berbohong.
My heart talks if you're very awesome guy...
Kamu menjadi penghuni hatiku selama 4,5 tahun terakhir.
Memenuhi lembaran diary hingga blog ini.
Di sini bahkan aku selalu menemukan tulisan tentangmu.
Aku fans rahasiamu.
Sampai ak memutuskan muncul karena sepertinya gadis itu -yang juga sering aku tulis di sini- sedang jauh denganmu.
Hanya beberapa percakapan dua hari kemarin aku melambung.
Pangeranku selama beberapa tahun ini akhirnya bisa kukenal.
Walaupun mungkin masih sulit untuk kuraih.
Aku senang.
Dan aku tidak ingin ini menjadi kesenangan semu.
Semoga ada kemajuan di setiap harinya.
You're not charming but my prince ♡
I Me My Mine Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei