Sudah lama tidak menulis sesuatu yang penting di sini. Haha. Kebanyakan nulis hal yang gak penting 'tur' gak jelas dan kadang gak ada artinya. Maafkan penggalau ini...
Karena gak tahu mau nulis apa akhirnya aku memutuskan nulis sedikit petuah hidup yang beberapa hari aku pikirkan.
Kata pepatah, hidup itu adalah pilihan. Kita andaikan hidup itu ibarat sebuah perjalanan. Anggap saja manusia adalah pengemudi, jiwa atau tubuh adalah mobil/kendaraan, dan tujuan hidup adalah tempat yang kita tuju. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya, "Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia di muka bumi sebagai khalifah". Kalau menurutku salah satunya adalah menjadi pempimpin untuk dirinya sendiri. Kitalah yang menyetir diri untuk akhirnya bisa sampai pada tujuan hidup kita. Layaknya kita sedang mengendarai kendaraan, kita pasti dihadapkan pada sebuah jalan. Kitalah yang berpikir memilih jalan yang mana, apakah harus berjalan lurus, belok kanan, belok kiri... memilih lewat jalan A atau B, dan juga memilih kendaraan apa yang seharusnya kita gunakan. Sebelum kita memulai perjalan itu kita harus tahu kita sebenarnya ingin kemana. Jika kita saja tidak mengetahui tujuan perjalanan kita maka kita akan bingung jika dihadapkan dengan sebuah pertigaan,perempatan atau jalur yang melingkar. Jadi, untuk itu kita perlu menentukan tujuan hidup. Tujuan utama dan juga tujuan-tujuan yang bisa kita dapatkan, sambil tetap terus menuju jalan utama tersebut. Tujuan tambahan itu anggap saja seperti saat kita mampir makan atau istirahat sambil menikmati pemandangan indah dalam perjalanan. Contoh saja saat kita ingin ke lombok dan kita bisa memilih untuk turun di bandara bali dulu untuk melihat pantai kuta. Semua adalah keinginan kita. Saat kita ingin cepat kita bisa memilih untuk naik pesawat, jika ingin menikmati bisa memilih bis. Tergantung dari pilihan kita.
Ya... hidup itu mirip sekali seperti sebuah perjalanan dan kitalah sang pengemudinya. Kita yang menentukan mau kemana dan seperti apa. Jadi selalu berpikir bahwa kitalah yang membawa hidup kita. Memang benar yang mengatur sebenarnya adalah Allah namun, ingatlah bahwa Allah tidak pernah merubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka sendiri. Walaupun begitu jangan pernah lupa untuk meminta kepada Allah agar menuntun jalan kita, karena DIA-lah yang tahu apa yang kita butuhkan. Bisa dibilang jika dalam perjalanan, keikutsertaan tangan yang tidak terlihat itu adalah selayaknya kemacetan, jalan buntu, lembah atau gunung yang terjal. Sesuatu yang bisa saja merubah arah tujuan jalan kita, cobaan yang diberikan untuk kita, atau petunjuk yang menerangi kita.
Pilihan yang kita ambil tersebut sebenarnya kita dapati dari saat bangun tidur hingga tidur lagi. Memilih harus bangun jam berapa, makan apa, melakukan apa saja. Harus memilih atau tidak memilih sesuatu yang sepertinya remeh sebenarnya bisa merubah arah perjalanan kita. Layaknya kita menentukan harus melalui gang mana saat mau keluar rumah, jika kita memilih bangun lebih siang, mungkin itu seperti kita memilih gang kecil yang sempit yang membuat kita akan terlambat datang ke kantor karena jaraknya lebih jauh dan terjebak macet lalu, mungkin membuat kita tidak ikut rapat dan gagal promosi jabatan. Kita akan menyianyiakan banyak kesempatan yang sebenarnya bisa kita ambil dan bisa kita kerjakan selama kita tidur tersebut. Lah itu perlunya sebuah tujuan hidup, menentukan bagaimana proses yang hendak kita jalani. Apa saja yang kita lakukan untuk bisa menempuh jalan menuju tempat yang kita tuju. Jika kita bahkan belum tahu tujuan, bagaimana bisa kita memilih jalan mana yang harus kita lalui.
Hidup adalah pilihan. Tentukanlah tujuan hidupmu mulai dari sekarang. Dan buatlah tujuan yang sebaik-baiknya. Untuk mendapatkan kebahagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar