Hai, gig. Ini bukan surat pertamaku untukmu. Aku biasanya menulisnya di kertas atau kalau menulis di blog dan medsos aku tidak akan mengatakan surat itu untuk siapa. Aku sudah memberikan alamat ini di twitterku beberapa waktu lalu. Mungkin akan ada teman yang membacanya. Kemudian menebak kalau Gig yang aku maksud adalah kamu lalu, memberitahumu. Atau mungkin malah kamu tanpa sengaja membacanya sendiri. Ya, walaupun kemungkinannya kecil setidaknya lebih mungkin jika surat ini ada di sini.
Biasanya aku malu. Aku takut. Namun, kali ini aku memutuskan untuk lebih berani mengungkapkan semua agar cepat selesai.
Gig, aku bukan seorang perempuan pada umumnya. Tidak tipe yang bisa menunjukan rasa tertarik dan suka seperti beberapa gadis yang banyak kamu temui. Kamu sering bercerita kan kalau banyak dari mereka mengejarmu? Mengatakan dengan terang terang dia menyukaimu? Aku bukan tipe seperti itu. Aku mungkin terkesan sulit. Aku selalu terlihat tidak tertarik pada siapapun. Aku susah menunjukan perasaanku yang sebenarnya. Karena itulah aku sering salah paham pada orang yang baik padaku. Aku selalu menyimpulkan sendiri bahwa orang itu sebenarnya menyukaiku hanya saja karena dia tidak melihatku juga menyukainya maka, ia tidak kunjung mengejarku. Kemudian, aku memupuk perasaan suka sendiri. Membuat ilusi bahwa orang itu memang menyukaiku dan perasaanku bertambah besar. Itu juga terjadi ketika aku jatuh hati padamu. Rasa berharapku sungguh tidak terelakan. Aku benar benar menyukaimu karena semua perhatianmu selama ini. Padahal nyatanya semua gadis kamu perlakukan sama kan? Ya. Seharusnya aku tahu. Kamu orang yng begitu ramah, hangat, perhatian dan baik hati. Bodohkan aku? Berani beraninya menodai persahabatan yang hampir kita jalin.
Untung kemarin kita bertemu ya. Aku jadi bisa melihat dengan jelas bagaimana caramu memperlakukan aku dan teman gadismu yang lain. You're good man! Aku tidak salah memilihmu, Gig. Sayangnya kamu tidak memilih aku juga. Kamu hanya menganggap aku teman. Dan sepertinya kamu lebih tertarik pada sahabatmu yang lain. Ya, setidaknya dia memang lebih dulu mengenalmu daripada aku. Lebih banyak yang setuju kalian bersama sepertinya haha. Jadi, aku memutuskan untuk mundur.
Aku sebenarnya bimbang. Aku bahkan menanggis terus 2 hari ini, aku takut keputusanku salah. Aku takut kamu sebenarnya juga mempunyai rasa padaku. Aku selalu menakutkan apapun yang belum terjadi. Ya, aku seperti itu. Namun sepertinya waktu tungguku memang sudah habis. Kurang 4 bulan lagi sudah setahun kita mengenal. Kamu bahkan belum pernah mengajakku keluar berdua kan? Walaupun mungkin kamu pernah mencoba tapi, tidak ada etiket untuk mengulanginya lagi. Kamu seperti mundur teratur dan menghilang bertahap entah karena apa. Ataukah aku yang salah paham. Ah, sudahlah. Aku sebenarnya hanya ingin egois. Aku tidak merasakan debaran apapun ketika bersamamu. Kamu tidak memperhatikanku dengan cara istimewa. Aku tidak begitu suka padamu. Anggap saja seperti itu. Walaupun nyatanya aku masih berharap sih. Sayangnya, aku takut sakit.
Aku tidak akan pergi dan menghilang. Aku hanya tidak mau melangkah maju. Dan aku memang menolak untuk kita bisa bersahabat lagi. I don't like friendzone or brotherzone. Ahaha...
Aku akan jujur dan mengatakannya beberapa hari lagi jika aku tidak mau kita berada di tempat yang sama. Aku memang cemburu dengan sahabat itu dan aku bukan masokis yang merelakan hatiku sakit setiap saat.
Ya, aku memutuskan untuk pergi. Untuk lari dari perasaan gila dan bodoh ini. Aku harap kamu cepat kembali ke jalan yang benar. Setidaknya jangan mempermainkan para gadis. Pilihlah salah satu dan tinggalkan yang lain.
Maaf ya, aku tidak sama dengan para sahabat wanitamu yang lain. Aku memang tidak pandai bergaul. Aku adalah orang yang hanya seperti ini. Tapi, aku kira keputusanku tepat.
Cuma, aku bodoh ya. Aku menulis di blog tidak laku pengunjung ini. Blog yang aku bahkan tidak tahu kamu pernah mampir membacanya atau tidak. Dan berharap kamu membacanya. Lalu ingin kamu tahu jika aku sebenarnya menyukaimu dan ingin dikejar. Ingin diperhatikan. Ingin dihentikan dari kaburnya.
Ya, kalau kamu tidak sengaja membacanya. Kamu tidak sengaja mengetahuinya entah darimana. Dan ternyata kamu menyukaiku. Maka dekatilah aku sekali lagi. Jika kamu mau.
Dari gadis bodoh yang sangat pengecut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar