Aku lupa bagaimana nikmat mencinta ketika aku terlalu banyak berharap untuk memilikimu.
Padahal hanya sekedar ada kamu sebagai penenangku yang mengatakan "kau terlalu banyak berpikir, santai saja."
Kamu yang terkadang bisa membaca aku melebihi diriku sendiri.
Aku seharusnya sudah terlalu bahagia ada yang mengerti banyak tentang aku, yang ingin mengetahui banyak hal tentang diriku sebesar aku ingin menyelami tentang dirinya.
Cukup dengan semua kebahagian dimana ketika kita bersama dan saling bisa menciptakan kenyamanan masing-masing.
Hanya saja aku sering lupa. Sering mengalami hilang ingatan ketika ambisiku untuk memilikimu begitu besar. Hingga aku tidak memikirkan berbagai remahan kecil romantis yang bisa kita miliki dan rasakan. Aku hanya berpikir bagaimana agar kita dapat mengungkapkan dan saling memiliki tanpa mengerti dengan jelas bahwa kita lebih menjadi satu dengan sesederhana memiliki diri sendiri namun mancoba memahami orang lain.
Seharusnya aku pasrah sambil menjalani setiap menit bersamamu dengan senyuman penuh rasa syukur. Sambil berharap bisa begini selama-lamanya. Hingga kita ingin melangkah lebih jauh karena terlalu dalam mengerti hingga melebihi diri sendiri.
Terimakasih, Gig.
Dengan semua yang kamu berikan.
Dengan berbagai pengalaman yang kamu ajarkan.
Denganmu aku benar-benar tahu bahwa mencintai yang sebenarnya adalah ketika kita ingin melihat orang itu bahagia. Lebih dari ingin dia ingin membhagiakan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar