Haruskah aku yang selalu menyalahkan diriku sendiri ketika kamu tiba-tiba menghilang?
Aku selalu berkata pada diriku untuk mengerti kamu.
"Mungkin dia sibuk."
"Mungkin dia lelah karena bekerja terlalu keras."
Aku berpikir mungkin seorang pria memang butuh ruang yang lebih banyak dari perempuan.
Ya, aku selalu mencoba ingin memahami dirimu.
Meskipun mungkin aku tampak seperti perempuan bodoh yang berjuang sendirian.
Yang telah percaya dengan cinta meskipun tidak ada kalimat yang terucap dari bibirmu.
Inilah aku yang selalu berdoa
"Semoga dia menjadi milikku"
Aku yang tidak pernah lelah mencoba menjadi yang terbaik untukmu.
Membuat senyum di bibirmu selalu mengembang.
Berusaha membuatmu merasa nyaman. Tetap berdiri didekatmu meskipun mungkin kamu tidak pernah menyadarinya.
Harapanku selalu sama :
Suatu hari gengamlah tanganku, kemudian tetaplah bertahan hingga selamanya.
Aku tidak memintamu untuk menjadi orang yang selalu ada untukku.
Kamu boleh tiba-tiba menghilang ketika sedang ingin sendiri.
Tidak apa-apa kamu tidak menjawab pertanyaanku saat kamu memiliki hal yang lain untuk dikerjakan.
Karena aku adalah perempuan bodoh.
Yang aku inginkah adalah kamu yang tetap menjadi kamu.
Kamu yang cuek
Kamu yang muncul tiba-tiba
Kamu yang kadang menghilang
Kamu yang santai
Aku menyukai semuanya...
Jika ada yang bertanya padaku, kenapa?
Aku sudah memiliki jawabannya, jawaban yang mungkin seperti orang gila.
"Aku merasakan perasaan tulusnya."
"Tahu dari mana?"
"Entahlah..."
Ya, jika aku benar...
Tolong suatu hari katakan padaku.
Tunjukan padaku dengan tetap ada di sampingku.
Dan
Berdoalah,
Semoga aku masih mau menyalahkan diriku ketika kamu menghilang, dan mencoba membuatmu hadir kembali dengan selalu ada dan tetap menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar