Kau tahu seperti apakah caraku membunuh perasaanku padamu?
Aku hampir tak bernafas dan terasa mau mati.
Memang aku yang ingin kau pergi dari hatiku. Bahkan membuka pintu hatiku agar kau keluar dan berlari.
Aku bersusah payah memberimu kunci.
Belum lagi ketika aku mengumpulkan banyak obat untuk membuat hatiku yang telah rapuh menjadi kembali seperti semula.
Dan dengan teganya kau mendobrak pintuku lagi, merusak kembali hati ku.
Dulu, sahabatku pernah berkata kenapa aku terlalu sering menghujatmu, melemparmu, membuangmu kemudian aku kembali lagi mengambil, memelukmu.
Aku menyangkalnya.
Hanya saja itu terjadi lagi. Lagi.
Kali ini aku menyalahkanmu.
Kenapa kau masuk dengan cara seperti itu. Bukankah aku ingin kau menyusup tanpa aku tahu?
Sebenarnya aku tidak mempersalahkan cara itu hanya saja kamu masuk hanya unyuk menghunuskan pedang. Membuat hatiku kembali terluka.
SHIT!
Kemarin aku merasa bersalah telah memisuhmu. Aku bahkan sekarang ingin membunuhmu.
Kemarin aku kasihan dengan gadis itu.
Sekarang aku juga merasa kasihan dengan diriku sendiri.
Kau terlalu buruk untuk kami.
Kalau kau ingin tahu apa yang aku inginkan saat ini.
Tolong Tinggalkan kami!
Bukan hanya aku.
Aku sudah terlalu mengenal gadis itu.
Gadis itu terlalu baik untukmu.
Kau berkali kali menyakitinya.
Saat kau mendobrak hatikupun bukan hanya hatiku yang terluka. Dia juga pasti merasa dikhianati jika mengetahuinya.
Aku berdoa semoga kita berdua bisa mendapatkan orang yang lebih baik.
Kukira banyak yang lebih baik darimu.
Semoga gadis itu sadar.
Atau haruskan aku beri tahu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar