Ah, kau tahu...
Yang membuat dirimu sedih atau bahagia itu ya dirimu sendiri.
Keputusanmu.
Memilih
.
.
.
Sedih
.
atau
.
Bahagia
Rabu, 25 Maret 2015
Sedih atau Bahagia
Minggu, 22 Maret 2015
[Book Review] Montase
Ini review bakal banyak banget spoilernya ahaha
'Untuk melupakan, tidak mudah dan butuh waktu'
Menghilangnya Haru yang sebenarnya tidak tiba-tiba tetap membuat Rayi sangat sedih. Ya, walaupun sudah dipersiapkan sebelumnya tapi, untuk melupakan seseorang yang teramat kita cintai itu tidak hanya membutuhkan waktu sekejap mata. Perasaan cinta Rayi yang juga datang setelah lebih lama mengenal Haru Enomoto, mahasiswa jepang yang menerima tawaran untuk belajar di Indonesia, melupakan gadis itu juga sulit dan memerlukan waktu yang lama.
Sebenarnya jika cerita ini tidak berakhir dengan sad ending mungkin aku sama sekali tidak akan memberikannya bintang (bukan karena lebih suka yang berakhir sedih tapi, karena kalimatnya mengharukan). Ceritanya sungguh biasa. Bacanya juga jadi lama karena di tengah-tengah membosankan. Banget!
Kisah tentang impian yang tidak sama dengan keinginan orang tua. Pemuda dingin yang tidak memikirkan cinta bertemu dengan cewek ceroboh, lucu, mungil yang semangat. Mainstream romance. Apalagi tentang leukimianya, yach :p. Yang sedikit menjadi nilai positif adalah penulis mampu menyajikan istilah istilah dunia perfilman. Walaupun konfliks di dunia perfilmannya juga amat terlalu biasa, cuma tentang seorang anak yang akhirnya memilih mengapai mimpinya dengan cara melarikan diri dari rumah.
Aku pernah mendengar kalau penulisnya termasuk penulis terkenal, mungkin aku salah memilih buku ini untuk menjadi buku pertama karyanya yang kubaca.
Aku memberikan dua bintang karena endingnya menyentuh dan ada kalimat istimewa di dalamnya.
'Peraturan paling penting saat berurusan dengan perempuan adalah jangan mengungkapkam sesuatu yang bisa disalahartikan mereka'
My New
Daripada menemukan kamu yang baru, lebih baik menemukan aku yang baru.
Aku yang lebih baik, aku yang lebih menarik, dan aku yang lebih menyenangkan. :)
Aku yang lebih baik, aku yang lebih menarik, dan aku yang lebih menyenangkan. :)
Mulai dari detik ini. Aku akan menjadi seorang revolusioner. Me-revolusi diriku sendiri.
Dimulai dari mengganti buku lumba-lumbaku. Memulai membuat hobonichi yang kawaii~
Semoga gak ada virus malas yang menyerang.
Semoga gak ada virus malas yang menyerang.
Ini dia. Buku kecilku yang imut.
Tenang saja aku tetap akan mengisi blog sambil menulis diary kok.
Tenang saja aku tetap akan mengisi blog sambil menulis diary kok.
Sabtu, 21 Maret 2015
Hobonichi
Lagi suka lihat harajuku fashion yang lolitta style yang kawaii banget eh, gak sengaja lihat sesuatu yang kawaii juga tapi, beda tema. Masih jepang sih tapi bukan fashionnya.
Hobonichi.
Pertama kali lihat dari instagram mbak siapa entahlah yang di bio nya itu dia desaigner. Aku lihat postingannya seneng banget, lucu lucu. Awalnya rada roaming juga kenapa mbaknya itu pamer diary nya kemana mana. Ternyata itu memang ada banyak yang posting begituan... namanya hobonichi tadi.
Hobonichi itu ternyata artinya 'hampir setiap hari' jadi maksudnya hampir semacam diary, journal, agenda, daily planner gitu. Tapi, karena orang jepang emang terkenal kreatif makanya nih diarynya kawai tingkat bidadari.
Kamis, 12 Maret 2015
Buku lumba-lumba
Ini buku diaryku beberapa tahun yang lalu. Tidak di isi tiap hari tapi, selalu saja ada kejadian yang membuat aku ingin menulisnya di buku ini. Dia masa laluku.
Seseorang yang kuanggap sebagai sahabat, kakak dan juga someone special. Kita tidak pernah berbicara secara langsung tapi, ketika sudah ngobrol dengannya di dunia maya kita bisa tidak tidur.
Aku menyukainya karena cuma dia yang bikin aku merasa bicara apapun tidak masalah. Tidak memikirkan apakah nanti salah, apa nanti bisa memutuskan percakapan, apa nanti marah. Aku hanya cukup berbicara sesuka hatiku. Padahal, aku jarang bisa dekat dengan orang lain. Apalagi sampai lupa waktu. Kadang orang lain tidak tahu harus menjawab apa dari lelucon atau pernyataanku.Tapi, dia bisa.
Aku suka dia.
Hanya saja dia cuma menganggapku sahabat.
Tidak apa-apa. Aku kan sudah bilang, itu cuma masa lalu.
Dia memberiku banyak pelajaran. Hari ini aku mengingatnya lagi. Bahwa kedekatan dan kenyamanan itu tidak bisa dipaksakan. Mengalir saja seperti air. Dulu, aku juga tidak tahu bisa dekat dengan kakak itu. Hanya nyambung dan cocok. Cuma itu.
Dan ternyata mencari hal seperti itu, susah.
Sebenarnya aku mau saja denganya tapi, mungkin kita tidak jodoh.
Aku mau punya buku diary lagi. Biar bisa tersenyum ketika membacanya.
Tapi, sebelum punya buku diary, aku mau punya penganti isinya dulu.
Penganti abigh, ahjussi, kakak kura-kuraku.
Terimakasih atas semuanya ^^
Semoga cepat sukses. Cepat dapat kerjaan yang tetap.
Senin, 09 Maret 2015
Membuka diri
Jangan katakan kamu jatuh cinta bila kamu belum membuka dirimu.
Membuka hati belum berarti membuka diri.
Membuka hati belum berarti membuka diri.
Mungkin,
Aku belum pernah jatuh cinta.
Langganan:
Postingan (Atom)