Dari : Aku
Kepada : Kamu
Hai,
Di surat ini aku mau bercerita tentang salah seseorang sahabatku.Dia mengatakan padaku semua tentang kamu. Dan sekarang aku akan mengatakannya padamu.
Di surat ini aku mau bercerita tentang salah seseorang sahabatku.Dia mengatakan padaku semua tentang kamu. Dan sekarang aku akan mengatakannya padamu.
Dia bilang jantungnya berpacu keras ketika akan bertemu denganmu. Setelah bertemu, entah kenapa dia merasa nyaman. Dia bahagia melihatmu tersenyum meskipun, dia tidak begitu memperlihatkannya padamu. Sebenarnya dia ingin selalu melihat ke arahmu, hanya saja dia takut kalau dia semakin cangung dan terlihat aneh. Dia suka ketika kamu menatap matanya. Dia ingin menatap kembali tepat di matamu, cuma dia takut debaran jantungnya nanti terdengar olehmu. Dia mau menjawab semua perkataanmu sama antusiasnya denganmu kepadanya tapi, dia merasa pipinya akan merona merah jika dia melakukannya.
Dia suka dengan kalimat manismu yang tiba-tiba muncul namun mengantung tanpa arti yang jelas. Dia ingin membalas dengan hal yang lebih manis namun, dia lebih suka hal yang lucu daripada yang romantis. Jadi, terkadang ia menghentikanmu dengan berhenti menjawab atau mengalihkan perhatian.
Padaku dia berbicara kalau sebenarnya dia ingin minta maaf . Terkadang dia merasa bersalah telah menjadi gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Hatinya sudah lama dibiarkan tanpa penghuni. Dia bilang, dia takut jika semuanya hanya harapan kosong karena dia pernah dikecewakan oleh orang lain yang telah ia tunggu lama. Jadi, kadang tidak berani untuk kembali berharap dengan hal-hal seperti itu.
Dia mungkin terlihat seperti seseorang yang butuh waktu, tapi dia sebenarnya sama sekali tidak menginginkan kamu menunggunya, karena dia ingin ada di sampingmu saat ini juga. Apakah kau merasa kalau dia terlihat seperti seseorang yang ingin 'diperjuangkan'? Mungkin tampak seperti itu, hanya saja dia berkata padaku sesungguhnya dia ingin sama-sama berjuang.
Pernah aku mendengarnya bercerita, kalau dia tidak ingin menjadi seperti putri raja yang memiliki benteng yang tinggi dan menunggu pangeran mendatangi kastilnya dengan harus mempertaruhkan nyawa. Dia lebih suka menjadi gadis jelata yang sama-sama berusaha bersama pasangannya untuk membangun istana yang kokoh. Makanya, kadang dia sedikit mencampuri urusan kehidupanmu. Dia sering bertanya tentang apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Saat dia mengatakan kamu sebaiknya melakukan ini dan itu, dia sedang memikirkan tentang kalian berdua, bukan hanya kamu atau dia sendiri. Dia ingin membantumu menyiapkan istana untuk kalian.
Dia pernah berkata seperti ini padaku, "aku ingin dia menjadi ayah yang baik untuk anak-anakku. Aku tidak akan menuntut dia menjadi suami yang baik. Karena dengan menjadi ayah yang baik maka dia tidak akan sanggup melukai hati ibu dari anak-anaknya." Dia berharap dia memiliki anak-anak yang mengemaskan dengan suami terbaik yang diberikan Allah. Dia tidak menuntut kamu menjadi sang ayah itu. Dia pasrah dengan jalan terbaik dari Tuhan.
Karena jauh di lubuk hatinya dia tidak tahu apakah kau serius menyukainya atau hanya otaknya yang sibuk menyimpulkannya sendiri dengan harapan-harapan.
Memang ada wanita yang suka bercerita dengan mengunakan "temanku bla bla" tapi, nyatanya semua itu adalah ia yang menceritakan dirinya sendiri. Hanya saja ada juga wanita yang jujur ingin menceritakan temannya, untuk membantu agar dia berhasil mendapatkan pujaan hatinya.
Terserah kamu ingin menganggapku yang mana.
untuk #30HariMenulisSuratCinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar