Sebentar lagi mau ninggalin usia
yang sering saya lupakan. Ya, setiap ditanya atau ngisi biodata entah kenapa
saya lebih sering bilang dan nulis angka 25. Mungkin karena itu angka yang
lebih genap, seperempat abad. Atau dalam alam pikiran bawah sadar saya sudah
kepingin punya umur segitu.
Usia yang dari jaman masih kecil
adalah target segala sesuatu. Pengin udah gini, pengin udah gini... pokoknya
kayak impian atau wishlist kudu hampir banyak yang kecentang kalau udah umur 25. Lalu, saya
bertanya pada diri sendiri. Sudah mencapai apa kamu di umur sekian?
Dan tentu saja saya langsung
teringat dengan beberapa list teratas saya. Banyak dari impian utama saya yang
belum bisa kesampaian. Setahun ini saya banyak memikirkan agar semua yang saya
inginkan bisa segera tercapai tapi, banyak hal yang tidak mendukungnya. Bahkan
di awal usia ke-24 saya mengalami sebuah kejadian yang buruk.
Kemudian hari ini saya teringat, di
buku yang saya baca menuliskan bahwa, 'seorang yang beruntung adalah orang
mensyukuri semua kejadian yang ia alami setiap saat.' Lalu saya memutar memori
sebentar, ternyata sebenarnya setahun ini adalah tahun keberuntungan saya.
Meskipun banyak dari target hidup saya yang gak kesampaian tapi, Allah
memberikan banyak sekali keberuntungan pada saya. Sebuah kenikmatan yang tidak
pernah saya duga sebelumnya. Hal yang tidak pernah saya inginkan tapi, membuat
saya bisa bahagia.
Di tahun ini dari masalah yang saya alami saya mendapatkan
pelajaran berharga untuk tidak pernah melepaskan kejujuran meskipun, tindakan
kecurangan itu adalah hal kecil sekalipun. Saya juga belajar untuk memaafkan
diri saya sendiri. Di tahun ini juga dalam kesempatan yang sama saya bisa
menyeleksi teman saya. Allah mengijinkan saya melihat dengan jelas mana teman
yang tulus dan mau menerima saya apa adanya. Kemudian DIA menggantikannya dengan
lebih banyak sahabat baru yang bisa saya kenal. Saya mendapatkan waktu luang
yang berlimpah setahun ini, dengan itu saya bisa melakukan banyak hal yang
sebelumnya ingin saya lakukan tapi terhalang waktu yang padat. Saya bisa
melakukan hobi saya setiap hari. Saya ikut banyak pelatihan yang ingin saya
lakukan ketika masih menjadi mahasiswa. Saya menemukan banyak guru, banyak
teman dari berbagai kalangan dan saya menemukan banyak lingkungan baru. Saat
saya merasa sendiri, saat saya merasa diri saya tidak mendapatkan keberuntungan
sebenarnya saya harus merasa begitu bersyukur.
Ya, tahun kemarin adalah tahun
istimewa bagi saya. Sepertinya tahun ini adalah setahun paling banyak liburan
buat saya, mulai dari Malang, Bali, menjelajah pantai di Yogya, dan keliling di
kota kelahiran (karanganyar dan solo). Dan yang paling utama saya bisa
menemukan hal yang tidak pernah saya pikirkan, saya menemukan sebuah ilmu yang
sangat saya sukai dan ingin pelajari. Sebelumnya saya tidak pernah merasa
senang dan ingin tahu kecuali tentang masalah menulis. Menurut saya, mungkin
seharusnya saya masuk kuliah jurusan sastra Indonesia tapi, ternyata punya
kesenangan yang lain. Dimana dulu saya tidak pernah paham dengan orang yang selalu
mendengarkan dosen di depan dengan seksama, mengerjakan tugas dengan penuh antusias, membaca buku kuliah dengan hati.
Lha, sekarang saya paham karena saya mengalaminya sendiri. Ya, saya diberikan
kesempatan untuk kuliah lagi S2 tahun ini, di sebuah jurusan yang cuma saya
masuki karena sekedar iseng.
Terkadang memang tidak semua yang
kita inginkan bisa tercapai. Namun,
selalu ada gerbang yang terbuka untuk memulai memasuki sebuah impian yang baru.
Allah memang tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan tapi, selalu memberikan
apa yang kita butuhkan.
Semoga di usia seperempat abad ini saya bisa banyak mencontreng wishlist. Amin.