Kamis, 01 September 2011

Change of Love (Part Two)

Title : Change of Love ~part two~
Author: Ridya Hoon
Pairing: Straight
Main Casts:Lee Joon MBLAQ as himself
                     Thunder MBLAQ  as himself
                     Eun Jae as Thunder girlfriend
                     Hyo rin as MBLAQ make up artist’s

Genre : Romance
Length : 2 shot
Disclaimer: MBLAQ’s members aren’t my original characthers, they belongs to themselves. Meanwhile, Eun Jae and Hyo Rin is just my imagination characthers. I do own this story, so please don’t copy paste without any credits.


-Hyo Rin P.o.v-


“apakah kalian ingin bertukar tempat?” tiba tiba seorang ahjumma aneh dengan gelang gelangnya yang tidak kalah aneh mendatangi kami.  Aku sedikit bergidik saat dia berbicara. Aku memang setuju dengan apa yang di utarakan oleh Eun Jae tadi, tapi itu hal mustahil.

“mwo?” Tanya Eun Jae sebelum aku sempat menanyakan pada ahjumma itu

“aku bisa mengabulkan permintaan kalian tapi, itu hanya  berjalan selama 2 hari.. setelah itu kalian akan kembali seperti semula”

“Mianhamnida, aku tidak mengerti apa yang anda katakan barusan”

“Cho Hyo Rin bisa menjadi Park Eun Jae dan sebaliknya… seperti apa yang kalian inginkan barusan” bulu kudukku merinding, aku tidak mengatakan nama kita berdua dan dia mengetahuinya sendiri

“kamu mau, Hyo rin?” Tanya eun jae padaku

“terserah padamu..” kataku, padahal aku sedikit malas berurusan dengan ahjumma itu.

“kita coba saja bagaimana? Cuma 2 hari kan?”



Aku berpikir sesaat, tidak ada salahnya selama hidupku ini dalam 2 hari aku bisa menjadi yeoja thunder dan bisa merasakan di sayangi oleh Thunder yang sesungguhnya, bukan seekor kucing anggora.

“ottohke?” Tanya Eun Jae lagi

“hmmm… Ne, kita bisa coba… tapi, kamu harus berjanji padaku kalo kamu jangan memberikan jawaban apa apa pada pernyataan cinta Lee Joon hari ini”

“Ara…!” jawab Eun Jae

“OKEY..! selama 2 hari  ini kalian akan bertukar tempat dan tidak di curagai oleh siapapun… han…dul… set!!”
  
-Eun Jae P.O.V-

Hari sialku tiba tiba saja berubah menjadi hari yang paling indah. Sunggung beruntungnya aku karena lee joon tiba tiba mengajakku makan malam setelah acara wawancaranya selesai, jadi 48 jamku ini tidak sia sia. Dan sekarang di depanku terdapat beberapa lilin yang menghiasi meja dan seikat mawar yang tadi di berikannya untukku. Sekalipun aku sadar bahwa sesunggung yang di lihat lee joon kali ini bukan aku tapi, aku sudah senang. Sebenarnya yang berada di depan  lee joon kali ini adalah Cho Hyo Rin tapi, akulah yang berada di dalam dirinya. Yah! Semua berawal dari ahjumma itu, sekarang sudah 3 jam lebih aku menjadi Hyo Rin. Dan tentu saja dia menjadi diriku. Entah apa yang sedang di lakukannya dengan Thunder saat ini.

“Hyo Rin… kamu masih ingat Na Ri kan?” tanyanya.

“siapa?” tentu saja aku tidak tahu siapa yang di maksudnya

“Na Ri… teman sekelas kita waktu itu… yang sering membawa sepeda juga” jawabnya. Aku baru tahu kalo ternyata Lee joon pernah 1 sekolah dengan Hyo Rin

“Ne… ada apa dengan yeoja itu?”

“Sebenarnya… dulu itu aku ingin menyerahkan kalung itu untukmu, kalung yang di perlihatkannya padamu.. tapi, karena kukira kau suka dengan Hyun Joon Sunbae, makanya aku memberikannya pada Na Ri tanpa sadar” Mukanya bersemu merah, sama sekali tidak mirip dengan lee joon yang kulihat biasanya. Aku menelan ludahku. Ternyata sudah begitu lama dia menyukai Hyo Rin.

“hmmm…. Sudah lama aku menyukaimu tapi, aku baru berani mengatakannya sekarang” Dia terdengar gugup.

“Mwo? Lalu apa buktinya kalo sejak dulu kau menyukaiku?” Pertanyaanku mungkin tidak mengambarkan karakter Hyo Rin tapi, aku ingin tahu apa saja yang sudah di lakukannya untuk yeoja itu selama ini.

“kau bisa membuka blogku… di sana banyak sekali sesuatu yang tak bisa ku katakana semua padamu” jawabnya. “setelah itu kau berikan jawaban bolehkah aku memakaikan cincin ini di jarimu?” Dia menunjukan sebuah cincin kecil yang sepertinya sangat  pas di jari manis kecil Hyo Rin.

Mataku berair, rasanya hati sangat terasa perih. Namun aku harus berusaha untuk menahannya.
 Ternyata melihat kenyataan begitu menyakitkan….

“Hyorin.. percayalah padaku untuk hal ini, Jeongmal Saranghe..!”

 -Hyo Rin P.O.V-

 “Chagiya….” Panggil Thunder sedikit berteriak.

“Ne?” jawabku terkaget. Aku hampir saja lupa kalo saat ini aku di panggil Chagi oleh orang di sampingku ini.

“kau sakit,ya?” tanyanya padaku sambil tetap menyetir.

“Aniyo…” jawabku, kemudian dia meletakkan tangannya di dahiku. Jantung langsung berpacu dengan kencang.

“kau sedang ada masalah?” tanyanya padaku dengan tatapan yang bisa membuat hatiku bergetar. Matanya itu seperti benar benar sangat memancarkan rasa sayang. Seandainya yang berada di sampingnya saat ini adalah aku yang sebenarnya mungkin hatiku benar benar akan melayang. Sayangnya, yang ada di sebelahnya saat ini adalah Eun Jae, aku hanya numpang di dalam tubuhnya.

“aniyo… aku hanya sedikit pusing…” ujarku

“mau pergi ke tampat biasanya?”

“Terserah, chagi saja” ujarku.

*  *  *

Kami sudah berada di tempat yang bisa melihat begitu banyak lampu. Entah ini di mana yang penting ini tempat yang sangat indah.

“kau ingin sendiri? Kalo iya aku akan duduk di mobil saja”

“tidak usah…” jawabku. Namja ini seperti sangat mengerti apa yang biasa di lakukan Eun Jae. Tapi, tidak aneh juga karena mereka adalah sepasang kekasih.

Dia terdiam di sampingku menatap lampu lampu kota seoul itu, dia menjaga jarak dariku seperti ingin memberikanku waktu untuk sendiri.

“sudah mau pulang?” tanyanya setelah lumayan lama dia tidak membuka mulut.”sudah enakan hatinya?”

“ah… Ne.. tapi, aku sepertinya masih ingin di sini” jawabku. Entah kenapa rasa sayang yang di berikannya membuatku merasa nyaman. Aku masih ingin berada di dekatnya sebentar lagi. Sekalipun dia tidak memberikan perasaannya itu untukku tapi, rasa sayangnya yang hangat dan tulus itu bisa ku rasakan.

“bolehkah ku pegang tanganmu?” aku sedikit terkejut, kenapa dia harus meminta izin untuk memegang tangan yeoja chingunya sendiri. Karena aku diam saja, dia mendekat ke arahku dan memegang tanganku. Tangannya begitu hangat.

“kenapa tanganmu sangat dinggin” ujar Thunder “kau tunggulah di sini sebentar” dia berlari entah kemana setelah mengatakannya.

“gomapta…” ujarku ketika dia membawakan segelas kopi panas untukku. Hatiku tiba tiba bergetar lagi. Tapi, aku masih ingat bahwa yang di perlakukan sperti ini bukanlah aku. Tanpa bisa kutahan lagi, air mataku telah menetes.

“chagiya.. kau kenapa?” tanyanya. Aku tidak bisa menjawabnya. Air mataku malah semakin menetes. Tiba tiba dia memelukku dan mengusap rambutku.

“aku hanya merasa capek..” jawabku setelah tangisanku mereda.

“kau bisa menceritakan pada yang lain jika kau mempunyai masalah yang tidak bisa kau ceritakan padaku” ujarnya lembut.

“ Chagi… aku ingin bertanya..”

“mwo?”

“bagaimana seandainya aku jatuh cinta pada orang lain?” tanyaku. Semoga saja pertanyaanku ini tidak membuat marah Eun Jae. Mungkin dia tidak pernah mengatakannya pada Thunder.

“aku akan berdoa agar kau bahagia bersama orang itu” jawabnya

“kau akan tetap mencintaiku?”

“Aku tidak bisa berkata aku mencintaimu selamanya, karena kadang waktu iu begitu jahat… tapi untuk saat ini aku menjawab iya..” jawabnya sambil menatap mataku lekat.

Tiba tiba pikiranku memutuskan sesuatu.

“Chagiya… bisa kau antarkan aku ke rumah Hyo Rin? Kau tahu rumahnya kan?”


-Eun Jae P.O.V-

Air mataku sudah pecah. Untungnya, bukan ketika di depan Lee Joon tadi. aku sedang sendiri di kamar Hyo Rin sambil meneteskan air mata. Ternyata hari ini aku harus mengeluarkan banyak sekali air mata. Tapi, kali ini bukan karena aku sedih atau hatiku sakit. Tapi, karena aku terharu karena membaca sesuatu. Diary Lee Joon, surat surat tidak terkirimnya yang seharusnya di baca oleh Cho Hyo Rin. Tulisan itu yang sekarang membuatku menangis.

Terutama suratnya yang terakhir,

 Aku begitu takut, Hyo Rin…

Hari ini akhirnya datang juga.Hari dimana aku harus jujur padamu. Aku tidak menyiapkan apapun, hanya memesan tempat untuk makan malam. Kata kata yang akan ku katakana pun belum ku siapkan…

 Aku tidak ingin kau membalas cintaku, aku hanya ingin perasaanku ini tersampaikan padamu. Hanya ingin kau percaya: CHO HYO RIN, SARANGHEYO!!

Hapeku bergetar, memecahkan suasana hatiku. Kulihat layar, ternyata nomerku yang asli.

“yoboseo? Ada apa Hyo Rin?”

“bisa kamu keluar sebentar”

“Oh… Ne..!” jawabku langsung membuka pintu.

“Eun Jae tolong dengarkan aku…” ujar Hyo Rin yang mesih memakai tubuhku setelah aku keluar rumah menemuinya.

“Mwo? Apa yang terjadi?”

“Thunder begitu menyayangimu…” ujarnya. “Cuma kau yang bisa membuatnya bahagia… jika kau tidak benar benar menyayanginya tinggalkanlah dia… jujurlah padanya karena cintanya padamu begitu jujur”

“Ne…” jawabku  yang langsung di peluk oleh Hyo Rin. Dia menanggis.

“berjanjilah padaku, Eun Jae… karena hanya kamu yang ada di hatinya”

“Lee joon juga begitu menyayangimu… hanya kaulah yang mengisi hatinya, Hyo Rin… jika kembali seperti semula, terimalah dia.” Kataku.

Tangisan pecah diantara kita berdua.


2 days later….

Aku menarik nafas dalam. Berusaha menciptakan kata kata apa yang harus ku lontarkan padanya.

“Chagiya…”

“Ne?”

“bolehkah aku meminta sesuatu padamu?”

“mwo?” tanyanya seperti biasa, sangat penuh perhatian.

“tunggulah aku…” kataku, dia terlihat binggung “tunggulah aku untuk mencintaimu…tapi,sebelumnya kau bisa lepaskan aku?”

“aku akan menunggu, tapi aku tidak mau melepasmu” jawabnya, sepertinya dia tahu apa ku maksud

“Park Cheun dong… jika waktu itu sudah datang aku akan menemuimu… aku janji… walaupun saat itu kau tidak lagi menungguku”

“bagaimana jika waktu itu tidak datang?”

“pasti akan datang…”

“baiklah, jika itu memang membuatmu bahagia…aku akan tetap menunggu saat itu, Eun Jae”


-Hyo Rin P.O.V-

“Ne…” ujarku pada Lee joon. Kemudian dia memasangkansebuah cincin di jari manis kananku. Dia tersenyum sangat bahagia. Ku tatap wajahnya. Tiba tiba hati ku berdesir. Perasaan yang selama ini tak kurasakan padanya

Aku percaya kekuatan cinta bisa mengubah segalanya. Terutama mengubah hati seseorang….

-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

I Me My Mine Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei