Title : Run, Fly and Catch my heart
Author: Ridya Hoon
Pairing: Straight
Main Casts:Choi Min Ho as himself
Kim ki bum as Key
Park Hye Ri (Me) as herself
Genre : Romance
Length : one shot
Disclaimer: SHINee’s members aren’t my original characthers, they belongs to themselves. Meanwhile, Park Hye Ri is just my imagination characthers. I do own this story, so please don’t copy paste without any credits.
Namaku, Park Hye Ri. Seorang gadis biasa. Aku ini tidak memiliki hal yang dapat di pamerkan. Bahkan untuk bisa memamerkan punya seorang pacar yang biasa. Aku pun hanya sekolah di tempat biasa karena otakku hanya pas-pasan. Aku juga dari keluarga dengan ekonomi yang biasa. Apa lagi ya? Aku bisa bermain piano, tapi itupun hanya sebatas bisa. O,ya…mungkin ini bisa di pamerkan : aku punya 2 teman sekolah yang bekerja sebagai artis. Walaupun tidak begitu dekat, setidaknya aku mengenal mereka. Yang satu orang malahan teman sekelasku. Mereka berdua adalah anggota sebuah boys band yang cukup terkenal. Aku tidak begitu suka dengan aliran musiknya makanya aku biasa saja. Beda dengan teman-temanku yang sangat mengagumi mereka. Aku hanya salut karena mereka jarang bolos dan nilai mereka pun baik-baik saja.
Kalian tahu SHINee kan? Ya… 2 diantara 5 membersnya adalah teman sekolahku.
“aaaooochh” tiba tiba saja ada yang menyenggol lenganku dengan sangat kasar.Kupegangi lenganku kemudian aku menoleh ke orang yang sudah berani menabrakku dengan tidak sopan itu. Dia tetap berjalan cepat dengan angkuhnya, tanpa berkata apapun. Aku bisa mengenalnya walaupun itu dari belakang. Dia adalah salah satu dari orang yang tadi ku ceritakan, Choi Min Ho! Aku sebal sekali dengan orang itu!
Dia memang cowok yang tampan dan terlihat berkharisma tapi,kelakuannya itu bikin semua kebaikannya mental satu per satu.
“maaf ya…!” seseorang menepuk pundak ku dari belakang.
“oh… ne~gwechanayo!” jawabku sedikit kikuk.
Yang berkata maaf padaku tadi mengikuti Min Ho keluar gerbang sekolah. Dua duanya terburu buru. Dia itu cowok yang satu lagi, Kim Ki Bum! Si Key SHINee itu lebih bisa di bilang mempesona daripada temannya. Dia manis dan kelakuannya pun manis.
Diluar memang terlihat berbeda, Key terlihat galak dan sedikit bawel sedangkan Min Ho terlihat ramah dan berkarisma. Tapi, sepertinya itu hanya siasat agency mereka saja yang sengaja membuat kepribadian mereka yang asli menjadi samar.
Oke, jujur… sebenarnya aku begitu tertarik pada Key. Cuma, sepertinya itu hanya rasa kagum dari pengemar pada idolanya saja. Kan,memang banyak sekali yang ngefans pada Key SHINee.. mungkin, aku termasuk salah satu di antara sekian banyak orang itu.
# # #
Pagi yang cerah di hari senin. Ini hari terakhir musim gugur, karena besok sudah memasuki musim dinggin. Angin berhembus kencang sehingga aku harus mengenakan jaket tebal.
“aku berangkat, umma!” teriakku sambil membuka pintu dan berlari menuju halte yang tak jauh dari rumahku.
“Haii…!” Ada yang menyapaku ketika aku sampai di halte. Aku kaget sekali melihat siapa yang ada di sana.
“oh… hai!” jawabku sedikit gugup. Sedetik kemudian suasana begitu hening. Hanya ada suara deru kendaraan yang sedikit meramaikannya. Entah kenapa sampai aku juga bisa mendengar suara detak jantungku sendiri.
“kau tinggal di dekat sini?” tiba-tiba dia bertanya padaku. Aku terkejut, ku kira dia menyapaku karena hanya ingin ramah pada orang asing, tapi sepertinya dia mengenaliku.
“ne…kamu sendiri sedang apa di sini?”
“aku tadi mengunjungi bibiku, rumahnya dekat dari sini.” jawabnya
“boleh meninggalkan dorm?” entah kenapa aku malah menanyakan hal ini.
“boleh,kalo memang sedang tidak ada jadwal. Kau sekelas dengan Min Ho kan?”
“Ne…” dia membuatku terkaget untuk ke 2 kalinya. Kenapa dia bisa sampai tahu, aku ini di kelas berapa.
“Kim Ki Bum…” dia mengeluarkan tangan kanannya yang semula di masukan kantung jaket. “kita belum pernah resmi berkenalan kan?” Lanjutnya saat melihatku yang berwajah binggung.
“Park Hye Ri” aku balas menyahut tangannya sambil tersenyum lebar.
# # #
Sudah 1 bulan yang lalu sejak aku bertemu dengan Key di halte. Aku menjadi dekat denganya. Sejak di halte itu dia sering menemuiku saat istirahat. Biasanya dia akan mengajakku ke tempat rahasianya, di taman belakang sekolah. Dulu kukira tempat itu tidak indah karena memang jarang di rawat, tapi ternyata tempat itu sangat nyaman, terutama di bawah pohon besar yang menjadi tempat langganan key memamerkan hasil masakannya kepadaku. Seperti hari ini,
“bagaimana?” Tanyanya saat mulutku sedang mengunyah sandwich buatnya.
“hmmm… seperti Min Ho…” aku menjawab asal.
“Mwo?”
“terlalu masam .. kau memberi mayonnaise rasa apa?”
“tadi kau bilang min ho masam?”
“Ne… dia memang bermuka masam kan? O,ya… aku belum pernah bercerita padamu. Si Choi Min Ho mu itu sangat ketus padaku.”
“Kureyo?”
“Kure… dia itu begitu menyeramkan jika berhadapan denganku! dulu saat pertama kali sekelas aku pernah menyapanya dan dia diam saja, sampai sekarangpun dia juga seperti tidak mau bicara padaku.” Ceritaku
“Mungkin dia seperti itu pada yeoja yang di sukainya..” ujar key pelan
“Mwo?”
“aniyo…aniyo…lupakan.. ini apel untuk mu” dia melempar apel merah ke arahku.
“tunggu… lihat ke arah sini” perintah Key saat aku mengigit apelnya. Aku menurutinya. Ternyata dia memotretku yang sedang mengigit apel. Tentu saja pose yang begitu aneh.
“Key… apa-apan kau!!” aku melempar apel yang telah ku gigit itu ke arahnya
# # #
“Park Hye Ri!!” Aku hampir terlonjak kaget ketika guru di depan kelas meneriakan namaku. Aku sedang melamun tadi. “selanjutnya, kau yang baca!”
“141 yang C” ujar seseorang berbisik memberitahuku. Aku tahu siapa dia meskipun suara itu dari belakang. Choi Min Ho. Baru saja aku melamunkannya. Kata-kata Key tadi sebenarnya terdengar olehku ‘mungkin dia seperti itu pada yeoja yang di sukainya’ dan sampai sekarang masih terngiang di telinggaku. Aku jadi berpikir dan berusaha mengingat bagaimana perlakuan Min Ho selama ini kepadaku. Namja itu pernah memberitahuku jawaban dari pertanyaan yang di ajukan guru padaku, meminjamiku bolpoin ketika aku tidak membawanya;walaupun dia memberinya dengan cara di lempar, pernah juga sengaja mengoyangkan kursiku dari belakang saat aku tertidur di kelas. Aku mengira itu hanya hal yang biasa, apalagi dia selalu melakukannya tanpa tersenyum. Malah aku pikir dia itu menyombongkan dirinya. Tapi, gara gara kata kata key tadi, aku jadi berpikir yang tidak-tidak.
Klutuk..tuk..tuk.. Penghapusku jatuh ketika aku selesai membacakan teks yang di suruh tadi. Dan… mungkin nasibku sedang sedikit tidak beruntung… Penghapus itu jatuh tepat di bawah meja Min Ho.
“bisa tolong kau ambilkan penghapus di bawahmu?” kataku. Min Ho mengambilnya, melihatnya sekilas dengan wajah aneh kemudian mengembalikannya tanpa menoleh ke arah ku. Aku semakin penasaran pada namja itu.
“gomapta..” sahutku. Dia tersenyum kikuk kemudian kembali pada bukunya. Ku putar-putar penghapus yang jatuh tadi. Tiba-tiba aku tersentak, di situ tertuliskan sebuah nama. Mungkin waktu aku ngantuk dan iseng, lalu tidak menyadarinya. Di situ tertera ‘key’ dengan goresan pensil dan di sampingna ada ‘hye ri’ dan di tengahnya terselip gambar hati. Ah, Babo!!!
# # #
“hye ri?” panggil Key tiba-tiba, saat kita sedang makan di kantin sekolah.
“mwoga?”
“hari pertama liburan musim dingin kau ada acara?” Tidak biasanya key bertanya hal seperti ini padaku. Seperti yang kalian ketahui, kalo artis sepertinya itu pasti jadwalnya sangat padat dan tentu saja dia tidak pernah mengajakku jalan jalan keluar
“aniyo… ada apa?!”
“mau ikut pergi? Aku akan mengenalkanmu dengan seseorang…”
# # #
Aku tadi mengacak-acak seluruh lemari dari atas hingga bawah. Ini semua salahku. Aku selalu saja tertarik dengan baju musim panas. Jadi beginilah… tidak ada baju hangat untuk musim dingin yang layak pakai. Hari ini pertama kalinya aku akan jalan keluar bersama dengan Namja yang ku sukai. Katanya aku akan di kenalkan pada seseorang, mungkin para anggota SHINee yang lain. Akhirnya aku menemukan jaket yang lumayan bagus. Sedikit kekanakan karena warnanya red and white, seperti kostum santa.
“Hye Ri!” Key berteriak memangilku ketika aku tiba di tempat janjian. Ya…itu dia namja yang mampu membuat hatiku bergetar. Aku menuju ke arahnya. Di sana sudah berkumpul para anggota SHINee lain dan 3 yeoja. Aku menyalami mereka satu persatu. Sepertinya membernya kurang satu, kalau tidak salah yang bernama Taemin.
“Taemin sedang flu jadi dia tidak ikut” Jong Hyun menjawab pertanyaan dalam hatiku. Yeoja-yeoja di sana begitu cantik. Aku seperti benang kusut kalo di bandingkan dengan mereka. Salah satu dari mereka memang ada yang bukan artis tapi, dia tidak kalah berkilau. Sepertinya ini kencan para anggota SHINee.
“O ya Nic, ini teman yeoja ku yang ingin ku kenalkan padamu… Hye Ri, ini Nicole..pasti kau sudah mengenalnya kan?” Ujar Key sambil merangkul seorang yeoja yang merupakan anggota girl band terkenal.
“Hmmm…Hye Ri..!” aku bersalaman dengannya sekali lagi.
“dia ini pacarku!” Kata Key sambil mengencang pelukannya. Lutut ku rasanya menjadi lemas. Air mataku terasa ingin mengalir. Harusnya aku tidak berharap lebih untuk hal seperti ini.
“aku ke toilet dulu…” ujarku setelah berkenalan dengan yang lain, takut wajahku sudah menjadi tidak karauan sekarang ini. Aku berjalan cepat menuju entah kemana karena akupun tidak tahu dimana sebenarnya toiletnya. Tiba tiba air mataku menetes setelah agak jauh dari tempat mereka, kemudian aku berlari semakin kencang dan membelok agar mereka tidak tahu aku dimana. Aku sudah tidak bisa menahan lagi tangisanku. Sreet… Ada yang menarik lenganku dan membuat tubuhku menghadap ke arahnya. Ku hentikan tangisanku tanpa mengusap air mata yang telah jatuh. Aku tahu siapa dia tapi, aku pastikan lagi dengan mendongak karena dia cukup tinggi. Tiba tiba dia menarikku ke pelukannya. Dia hanya terdiam. Namun, aku tahu bahwa maksudnya adalah menyuruhku untuk menangis di bahunya. Aku pun menangis sejadi jadinya. Perasaanku saat berada di pelukannya itu entah kenapa begitu nyaman, sepertinya semua rasa sakit dan menyesakkan yang tadi ada menjadi sedikit menghilang. Setelah aku melepaskan diri dari pelukannya dia hanya terus memandangiku.
“Gomawoyo”kataku sambil mengusap air yang menetes di pipiku. Setelah menangis terisak tadi, semua perasaan tidak enak tiba-tiba menghilang bersama air mata.
“Sudah?” tanyanya yang ku jawab dengan anggukan. “tunggu lah disini.. aku akan bilang pada yang lain kalo kamu tiba tiba sakit dan menyuruh mereka pergi dulu”
“ne~!” aku mengiyakan seperti seorang anak kecil yang di suruh ibunya untuk menunggu.
# # #
Setelah beberapa menit Namja itu muncul lagi di hadapanku. Dia membawakan 2 buah es krim dan memberikan yang satu kepadaku. Kita duduk di pinggir jalan sambil memakan es krim itu. Di antara keheningan.
“Katanya es krim itu bisa menghilangkan rasa sedih” katanya datar, memecahkan suasana.
“aku juga pernah mendengar… dan ternyata benar..” kataku sambil tersenyum lebar, menunjukan kalo saat ini aku sudah tidak sedih lagi. Secara tiba tiba dia mengambil handphonenya dan menghadapkan kameranya ke arah kami. Dengan Spontan aku langsung berpose. Kulihat Min Ho tertawa kecil saat melihat fotonya.
“Mianhada… kalo saja aku tidak menyuruh key untuk mendekatimu, mungkin ini semua tidak akan terjadi” Ujar Min Ho. Aku sedikit terkejut mendengarnya tapi, aku memutuskan untuk diam saja. Kemudian kita sama sama terdiam dan suasana kembali hening.
“Snow..!” Teriakku ketika melihat salju menetes untuk pertama kalinya. Begitu indah, seperti butir mutiara yang jatuh dari langit.
“Kau suka salju?”
“Ne~!”
“o,ya…sebentar lagi tahun baru… kau ada acara untuk malam tahun baru kali ini?”
“Aniyo…”
“Kalo kamu mau, datanglah ke tempat janjian kita tadi.. biasanya di situ akan sangat ramai, ada banyak yang jual makanan enak, kembang api dari pusat kota juga terlihat di sana”
“oohh..Ne~!”
# # #
Aku masih berselimut tebal di depan televisi. Dari pagi hingga sore ini kerjaanku hanya melihat televisi sambil menyemil di balik selimut. Hari ini malam tahun baru tapi aku sama sekali tidak ada rencana apapun. Sebenarnya aku punya janji dengan Min Ho waktu itu. Tapi, sepertinya itu hanya kata kata sambil lalu karena dia pun tidak menyebutkan jam berapa aku harus di sana.
“Hye Ri… hari ini umma akan mengadakan pesta tahun baru di rumah dengan teman sekantor… ajak temanmu untuk keluar, ya..” Kata Umma dengan santainya
“Mwo?!”
“bukannya biasanya kau juga pergi?”
“tapi… aku sedang tidak ada acara,umma!”
“pergilah, nanti kau kuberi uang saku..” Umma memaksaku.
“Okey… aku pergi!” jawabku akhirnya.
# # #
Berjalan kaki di musim dingin, sendirian, dan tidak ada tujuan memang sangat tidak enak. Aku masih tidak tahu akan pergi kemana dan melakukan apa. Tapi, sepertinya aku malah sudah sampai ke tempat janjian yang di bilang Min Ho kemarin. Aku jadi teringat ketika Key merangkul Nicole dengan senyum yang bahagia saat itu. Aku memang tidak boleh terlalu berkhayal tinggi. Aku Park Hye Ri, bukan siapa siapa. Ku lihat di sekitar situ pun tidak ada orang yang bernama Choi Min Ho. Mungkin memang benar, kalo dia itu tidak benar-benar ingin bertemu denganku.
Aku tetap duduk di sekitar tempat yang di katakan Min Ho sampai hampir jam setengah 12 malam. Tidak untuk menunggunya. Hanya ingin menghabiskan waktu karena teman-temanku pun sedang ada acara sendiri sendiri. Lumayan, bisa melihat kembang api saat tengah malam nanti.
“Onnie… ini untukmu” Kata seorang anak kecil membuatku kaget, dia memberiku sekuntum bunga mawar putih.
“Noona, ini..!” Sekarang ganti anak laki-laki kecil memberiku permen lollipop besar. Aku semakin binggung. Kemudian ada lagi seorang anak yang membawakan sebuah kertas. Aku langsung membukanya.
I know if you don’t love me… but I will run, fly and catch your heart.
Sarangheyo!
Choi min ho
Aku langsung mencari orang yang menulis itu. Dan akhirnya dia muncul juga di hadapanku. Dengan wajahnya yang biasa, wajah masam yang datar. Tapi, aku tahu kalo bukan itu yang sebenarnya ingin di tunjukannya.
“Mian, udah menunggu lama…”
“Gwecannayo…” jawabku. “Gomapta…” lanjutku sambil menunjukan kado darinya yang di berikan oleh anak anak tadi. Mukanya tampak memerah.
“hmmm… sepertinya aku harus membeli kopi hangat dulu, kau kedinginan kan?” tanyanya tanpa menatapku dan berjalan sedikit cepat ke arah mesin penjual minuman. Saking terburu-burunya dia menjatuhkan sesuatu, seperti dompet kunci mobil. Dia tidak meyadarinya dan terus berlalu. Entah kenapa aku ingin membukanya. Setelah ku buka aku menemukan sesuatu yang mebuatku kaget. Di sana terpasang 2 buah foto yang semuanya ada aku. Yang pertama adalah fotoku saat sedang mengigit apel, sepertinya saat key memfotoku ketika itu. di belakang foto itu tertulis like a snow white ^^! . kemudian yang satu lagi adalah foto kami berdua saat sedang makan es krim, di belakangnya pun ada tulisannya ‘2 santaclaus eat ice cream:p’. Ternyata tanpa ku sadari saat itu kita memakai jaket dengan warna yang sama, red and white. Aku tersenyum senyum sendiri melihatnya
Tiba tiba aku menemukan sesuatu. Bahwa hatiku bergetar setelah melihat itu semua. Dan tanpa kusadari jantungku pun berdebar saat Min Ho menghampiriku sambil membawa 2 botol kopi.
“Happy new year…!”Ujarnya sambil memberikan kaleng kopi dengan senyumnya yang membuat pipi namja itu merona merah.
Di tengah musim salju di malam tahun baru ini aku ingin menyatakan padanya kalo dia telah berhasil menangkap hatiku….
Minggu, 04 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar