Judul : The Chronicles of Audy 4/4
Penulis : Orizuka
Penerbit : Haru
Penyunting : Yuli Yono
Cover desainer dan ilustrator : Bambang 'Bambi' Gunawan
Proofreader : KP Januwarsi
ISBN : 978-602-7742-53-6
Terbit : Juni 2015
Tebal : 314 Halaman ; 19cm
Seperti kata Heraclitus, perubahan adalah satu-satunya hal yang tetap. Sesuatu yang nggak bisa dihindari. Selamanya Mas gak akan berkembang kalau terus-terusan hidup di zona nyaman. -Rex-
4,5 star buat novel ketiga seri The Chronicles of Audy ini. Setelah buku ke duanya yang menurutku gak lebih bagus dari buku yang pertama, ini yang paling bagus. Sayangnya... yang ketiga ini juga belum kelar. Harus nunggu berapa lama lagi nih ya. Semoga aja cukup dengan buku yang ke-empat karena gak sabar nunggu adegan Audy nikah sama Romeo. Sok tahu akhirnya Audy milih Romeo aja haha tapi, kalau aku menempatakan diri menjadi Audy aku akan memilih Romeo. Dengan banyak alasan *maaf sedang ingin banyak nulis jadi aku sekalian aku jabarin alasannya ya XD*. Yang pertama karena Rex belum siap nikah sedangkan usia Audy sebentar lagi bakal menua. Yang kedua di buku ini aku kesengsem berat sama yang namanya Romeo, apalagi waktu ngajak pesta ronde di alkid. Dia seperti mengerti watak dan keinginan aku (sorry... Audy maksudnya) tanpa harus diperjelas dengan ucapan lisan. Yang ketiga mulai muncullah rasa tanggung jawabnya di sini, walaupun harus di dongkrak dengan alasan kepindahan mereka dan kalimat pedas Rex. Jadi semoga mbak Orizuka mempertimbangan alasan alasanku itu sehingga nanti di buku ke empat bisa membuat Audy memilih Romeo daripada Rex (Memang siapa gue...)
Buku ketiga ini konfliknya lebih terasa nyata daripada di buku kedua. Masalahnya terasa nyata. Kadang keluarga memang mengalami hal hal seperti ini. Tentang bagaimana memecahkan masalah bersama dengan otak dan watak yang berlainan sehingga, jadi sebuah solusi yang membuat semua orang dalam keluarga itu bahagia. Semua ceritanya tampak alami, tidak di buat-buat. Walaupun awal baca halaman pertama aku seperti tidak mengerti kenapa Audy tiba-tiba jadi terlalu mengejar Rex tapi, kemudian aku mikir mungkin memang efek jatuh cinta bisa membuat cewek menjadi seperti orang gila. Apalagi kemudian aku jadi mengerti Audy kembali saat dia mulai melangkah mundur dari Rex. Jadi please, jangan buat Audy menderita dengan di pasangkan dengan Rex.
Fake it til you make it, girl. Fake it til you make it. -Missy- hal. 219
Tetap tokoh paling mengena di sini adalah si kecil Rafael. Sedih banget waktu Rafael bilang ingin ikut Audy saja. Si kecil jenius itu kelihatan banget paling sayang Audy. Untuk adegan yang paling mengharukan adalah waktu berhari-hari Audy tidak ke rumah 4R dan Rafael mengatakan kalau apa karena dia tidak sekolah lagi jadi Audy tidak mau ke rumahnya. Dan sumpah aku hampir meneteskan air mata. Mungkin walaupun dia seperti tidak tertarik dengan sekolah dikeluarkan dari sekolah seperti itu tidak baik untuknya.
Sayang seribu sayang... Endingnya masih belum ada. Dan semoga saja Audy berakhir dengan Romeo.
Sekarang, aku mau nunggu kelanjutan kisahnya dengan membayangkan pacaran sama Romeo dulu. Bye~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar